Selasa, 27 Maret 2012

Untuk Ku..


Lama nian aku diberi kesempatan..
Namun ternyata masih saja buta..
Sungguh ini terlalu rumit untuk anak bodoh sepertiku..

Aku masih terlalu manja..
Otoku tak terlalu kuat untuk mengangkat beban..
Aku masih terlampau hijau..
Otaku tak bisa memetakan arah menuju tempat tujuan..

Pulau ku ada ditengah lautan..
Dari tepi pantai yang lain aku memandang..
Terlihat kabur karena jauh dari pandangan..

Tak ada sekoci untuk menyebrang..
Berenang pun tanpa daya..
Hiu-hiu ganas dibalik terumbu karang siap memangsa..

Tak ada lagi jalan pulang..
Aku harus kembali kedalam hutan..
Sepertinya kehidupan kejam dan gelap didalamnya harus aku hadapi..
Hanya cara ini yang aku miliki untuk membuka harapan..

Aungan sang raja rimba terdengar memekakan telinga..
Aku siap membungkamnya dengan tinju super yang harus dipelajari seribu malam..
Langkah raksasa hutan menggetarkan raga dan nyawa..
Aku siap meredamnya dengan peredam super yang harus aku pelajari seribu malam..

Diwaktu yang tepat..
Saat bulan purnama terasa begitu dekat..
Saat kehangatan cahayanya merasuk kedalam raga..
Saat itu pula sayapku akan tumbuh dan bercabang..

Rasa lelah, rasa letih, dan luka yang terasa begitu  perih sekejap sirna..
Tergantikan oleh senyum yang melebar diwajah manisku..

Pulau ku terasa semakin dekat..
Baunya tercium begitu segar menenangkan jiwa dan raga..
Sayapku kian menguat..
Saatnya untuk mengepakannya..
Terbang menggapai pulau impian..

Untuk harapan yang lebih baik..
Jum’at, 20 Januari 2012..

Aku telah melewati sepertiga kehidupanku..
Kesalahan yang pernah ada menjadi sebuah pelajaran..
Segala ilmu dan pengalaman yang didapat semoga membawa kebermanfaatan..

Ini pilihan hidupku..
Mendarmabaktikannya kepada Tuhan yang berhak atas segala yang aku miliki..
Sebagai wujud rasa syukur aku rela dan ridho atas takdir yang telah Engkau gariskan..
Akan kupenuhi segala kewajibanku dengan penuh tanggung jawab…
Akan kuterima segala hak yang Engkau pantaskan untukku..

Kuatkanlah segumpal darah yang aku miliki..
Bersihkanlah segumpal darah yang aku miliki..
Karena dia yang menentukan aku tunduk atau ingkar terhadapMu..

Penuhilah dada ini dengan cahaya..
Aku ingin merasakan aura kebaikan bergejolah didalam ragaku..
Dekaplah jiwa ini dengan penuh kehangatan..
Godaan dunia begitu indah mengeraskannya..

Tuhan..
Aku milikmu yang tak kekal..
Aku milikmu yang suatu hari akan kembali..

Sadarkanlah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar