Thermophoresis adalah fenomena pergerakan partikel dalam
suatu aliran fluida yang tersebar pada suatu sistem yang diakibatkan oleh perbedaan
temperatur dalam sistem tersebut. Pertikel bergerak dari zona temperatur panas
menuju zona temperatur rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya transfer momentum
dari lingkungan sekitar ke partikel melalui media panas. Pergerakan partikel
dalam sistem itu bergerak menuju daerah-daerah yang memiliki temperatur lebih
rendah. Jika terdapat gradien temperatur didalam suatu volume udara maka
partikel cenderung akan bergerak ke tempat yang lebih dingin (Sippola, 2002). Perbedaan
temperatur akan menyebabkan terbentuknya perbedaan momentum pada partikel yang
menempati region di dalam sistem volume kontrol.
Lingkungan sekitar partikel diasumsikan dalam kondisi diam
tanpa adanya gerakan udara dan tidak ada gaya-gaya lain yang bekerja pada
partikel.
Gaya thermophoresis memiliki aplikasi dalam berbagai bidang
diantaranya untuk aerosol thermal precipitator, pembuatan serat optik,
pembersihan gas, safety pada reaktor nuklir, proses pembuatan semiconductor dan
perlindungan permukaan benda dari deposisi partikel.
Beberap gaya menyebabkan pergerakan partikel, tetapi gaya
thermophoresis mempunyai pengaruh yang dominan pada pergerakan partikel yang berukuran
0.01 µm
≤
dp ≤
1 µm.
Diluar ukuran tersebut maka gaya thermophoresis tidak dominan mempengaruhi
pergerakan partikel, melainkan gaya lainnya.
Gaya Thermophoresis yang melewati pelat horizontal |
Persamaan dasar gaya thermophoresis adalah sesuai dengan
yang dirumuskan oleh Talbott, yaitu :
Dimana, Kn = Knudsen number = 2λ/Dp
λ = jarak tempuh partikel
K = k/kp, dimana k adalah konduktivitas thermal fluida k =(15/4) µR
Kp adalah konduktivitas thermal partikel
Cs = 1.17
Ct = 2.18
Cm = 1.14
T = temperatur lokal fluida
µ = viskositas fluida
Persamaan Talbott didasarkan atas asumsi partikel berbentuk bola
dengan fluida gas ideal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar