Selasa, 27 Maret 2012

Ttitik Kritis..


Angin diatas semakin besar..
Udara di puncak semakin dingin..
Berdiri disana membuat badan ini beku..
Letih dalam pendakian..
Batu dan kerikil yang menggores kaki..
Menyebabkan luka dan perih..
Sudut yang semakin membesar..
Membuat badan ini dipaksa untuk merunduk..
Untuk menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh..
Tas ransel yang tergantung dipundak..
Seolah semakin memberat..
Seiring dengan terkurasnya energi dan semangat..
Angin turun pegunungan pun  tak jera untuk menghempas tubuh ini yang kian melemah..
Meski demikian kaki ini tak ingin berhenti untuk terus melangkah..
Puncak tertinggi adalah hadiah untuk jiwa dan raga yang tak pernah menyerah..
Puncak tertinggi adalah kebanggaan..
Dimana kita bisa tersenyum atas perjuangan..
Puncak tertinggi adalah idaman..
Dimana kita bisa menancapkan bendera kemenangan..
Puncak tertinggi..
Disitu pulalah manusia bertanya tentang keterbatasan..
Karena setelah itu tak ada lagi yang lebih tinggi..
Puncak tertinggi..
Tempat dimana pandangan kita menjadi semakin luas..
Puncak tertinggi..
Tempat dimana kita bisa melihat hal yang belum terlihat sebelumnya..
Dunia yang begitu luas..
Hamparan gunung dan lautan..
Dan sekarang ini kita berdiri disana..
Diantara jutaan orang lain yang diberi kesempatan untuk hidup..
Sadarkah kita akan hal tersebut?
Percaya atau tidak percaya..
Yang sedikit ini adalah penentu..
Namun kebanyakan orang lalai akan hal itu..
Jika aku bertanya adakah dunia menangis karena kehilanganmu?
Jika aku bertanya adakah orang yang bisa membuatmu terus bertahan di dunia ini?
Hidupmu adalah tanggung jawabmu..
Ciptakan lingkungan dimana kita berada menjadi lingkungan kita..
Karena dengan begitu..
Yang susah menjadi menyenangkan..
Yang menyenangkan menjadi sangat menyenangkan..


But remember..
That God knows everything what you do..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar