Selasa, 27 Maret 2012

Guruku..


Letih terlihat dari kernyit yang ada didahimu..
Menyatukan banyak warna yang tak padu..
Membuatnya sinergis menuju kerangka acuan yang hakiki..
Lelah terlihat dari tanganmu yang melayu ..
Meringkas dunia dan membuatnya sederhana..
Mengajarkannya hingga akhirnya kami mengerti..

Bola bola harapan yang penuh cahya..
Kau bawa setiap pagi dengan warna yang berbeda..
Mejikuhibiniu seperti warna pelangi..
Dengan sentuhan ketulusan dan keikhlasan..
Kau membuka pintu gerbang yang kami miliki dan meletakannya  diruang yang masih tersisa..
Bola bola yang membuat kami dipenuh dengan cahaya..

Tak terbayangkan bila tanpamu..
Tanah mungkin akan tetap gersang karena tiada hujan..
Tumbuhan pun akan melayu dan mati karena tak bermentari..

Bagai oase engkau wahai guruku..
Memberikan kesegaran disaat lumpuh tak bergerak..
Memberikan harapan untuk melanjutkan perjalanan, meninggalkan gurun yang tak berpenghuni..
Bagai pelita engkau wahai guruku..
Menunjukan yang tak terlihat..
Membuat kami berani berjalan dan tak terperosot di tempat yang gelap..

Guruku wahai guruku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar