Sabtu, 07 Juli 2012

Musuh Terhebat


Kawanmu yang satu ini senyumnya meneduhkan..
Dia begitu baik hingga kamu mau merelakan apa yang berharga yang menjadi milikmu..

Dalam cerita kehidupan yang kamu arungi..
Dia menjadi tokoh protagonis yang berperan penting dalam setiap penaklukan..
Dan kami pun menjadi super team yang tak terkalahkan..

Nasib membawa kami pada persimpangan..
Untuk sebuah mimpi besar..
Kami melangkahkan kaki masing-masing menuju daerah impian..

Daerah impian..
Tempat dimana otot kami dilatih untuk lebih kuat..
Tempat dimana sayap kami terus dituntut untuk mampu terbang lebih tinggi dan lebih cepat..

Hari ini menjadi hari yang berat..
Berpisah dengan kawan terhebat sepanjang masa..
Berbekal satu mimpi yang kami perjuangkan
Menegaskan kaki untuk terus melangkah maju..

Kami yakin akan hari pertemuan kedua yang lebih indah..
Saat dimana kami sudah lebih hebat bergandeng dengan mimpi besar yang kami perjuangkan..
Kawan..
Aku sangat menanti saat dimana kita dipertemukan kembali..
Duduk seperti biasa namun dengan obrolan yang lebih berkelas..

“Apa yang aku ucapkan dulu bukan omong kosong, bukan..? Hari ini aku membuktikannya kepadamu”
Aku tau, masing-masing dari kita pasti sangat menggebu untuk bisa mengucapkan kata-kata ini..


Bersama waktu yang terus mengalir..
Level demi level terus kami lewati..
Dan level tertinggi adalah level yang selalu dinanti..
Karena selepasnya bisa kembali ke daerah asal dimana kami saling bertemu..

Semakin dekat dengan level itu..
Aku semakin tak sabar dan terus menggebu untuk segera melewatinya..

Duuuug.. Duuuug..
Begitu jantungku berdetak keras dua kali tak terkontrol..

Detik itu aku tak bisa bergerak..
Sendi-sendi mengkaku sekejap..
Level tertinggi mempertemukanku denganya..
Kawan lama yang sangat aku rindukan..

Ditempat itu juga kami dipertemukan..
Tak pernah terduga..
Kami berhadapan pedang dan dituntut untuk saling membunuh..
Dituntut untuk saling membunuh..
Demi sebuah mimpi manis saat kami duduk bersama kala itu..

Kami saling memandang..
Tersenyum masing-masing yang disusul dengan mata yang memerah dan membasah..
Pedang menjadi terasa sangat berat..
Namun kami tetap harus saling mengalahkan..

Aku sangat menanti hari ini..
Namun kini aku sangat membencinya..

Pertarungan ini menjadi pertarungan yang tak biasa..
Saat musuhmu adalah kawan terbaikmu sendiri..
Saling serang untuk mempertahankan mimpi yang akan terasa pincang..
Karena satu sayapnya akan mati..




Tidak ada komentar:

Posting Komentar