Lelaki idaman dengan brilliant
“marriage proposal”nya..
Berjalan dengan langkah tegap mengetuk pintu sang pemilik
rumah…
Saat berhadapan wajahnya cerah penuh kedamaian..
Sedikit obrolan kecil mencairkan suasana..
Pada moment yang tepat dengan lembut dia berkata..
Bapak..
Puji syukur kepada Tuhan yang telah menitipkan bidadari
dirumah ini…
Hati berkata elok memaksa diri untuk mengimbangi..
Lama nian aku berjuang mempersiapkan diri..
Membuat pantas hingga bisa bersandar dengan kata hebat yang
menjadi idaman..
Segala usaha dan doa telah aku curahkan..
Untuk beberapa catatan sederhana yang mungkin tak lebih
berharga dari perhiasan yang dipenuhi sinar gemerlap..
Berharap rencana besar dan hal mulia yang aku cantumkan bisa
menjadi izin untuku membawa anakmu pulang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar