Kamis, 17 Mei 2012

Panggung Sandiwara


Saat peri kecil melangkah mundur meninggalkanmu..
Kegersangan merambah dari pusat hingga ke tepi..
Suaranya serak pertanda ada yang tidak beres..
Deguban yang biasanya kencang kini terdengar melemah..

Lelaki usang itu kini sendiri lagi..
Dia tak terlalu lucu sebagai seorang badut..
Leluconnya datar dan kering kerontang..

Lelaki usang itu kini sendiri lagi..
Dia tak pandai memahami teks drama..
Akhirnya pun terdepak karena salah bersandiwara..

Dia berjalan lesu dan duduk termenung dibawah lampu jalanan yang sudah meredup..
Keheningan itu sangat jelas memvisualisasikan keadaan..
Lama aku melihat, sedikitpun dia tak bergeming..






Debu yang tertiup angin terbang tak berarah..
Tak pernah tau dimana dia akan bersinggah..
Begitupun alur hidup yang tak bisa ditebak..
Terkadang berwarna hijau namun sekejap bisa berubah coklat..

Kekuatan musuh tak terprediksi..
Jika bentengmu tak lebih kuat..
Tak mustahil ia akan hancur dalam sekejap..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar