Ketika seseorang berkata,
“Jika aku boleh membunuh, maka kamu adalah orang pertama
yang akan aku bunuh!!”
Namun seiring waktu yang berjalan, dia menarik semua itu,
dan kemudian berkata.
“Maaf.. dulu aku hanya terlalu bodoh dan tak mengerti betapa
kamu begitu cerdas dalam memainkan peran dikehidupan ini. Entahlah apa yang terjadi padaku saat ini jika saat itu kamu tak memberanikan diri untuk berperan
antagonis dan membuatku sangat membencimu kala itu. Kini hanya lantunan
terimakasih yang bisa terucap. Semoga kamu berkenan atas hadirku disini
saat ini.”
Ketika seseorang berkata mustahil akan suatu hal, dia
memilih sejenak menghilang, mengambil waktu lebih untuk berbuat.
Bekerja lebih keras dari biasanya, berlatih lebih giat dari
pada biasanya.
Malam demi malam yang dilaui adalah waktu emas dimana dia
menambah kantong-kantong bekal menuju keberhasilan.
Dan diwaktu yang tak disangka-sangka tiba-tiba dia datang kembali
dan berkata,
“Hey kawan.. lihatlah.. aku ingin menunjukan sesuatu padamu.
Ini bukanlah sesuatu yang mustahil, bukan? Emmm.. Kamu hanya butuh sedikit
waktu untuk menepi. Memumpuk keberanian yang ada. Mengikis segala keraguan yang
membentengi kekuatan tak terbatas yang terbenam didalam diri. Yaaa.. disini.. Biarkan
dia berkobar didalam sanubari.”
Ketika seseorang berkata bla bla bla bla..
Dia hanya menjawab dengan senyum sederhana..
Dan dia mengatakan banyak hal dari apa yang dia perbuat pada
langkah selanjutnya..
Lantas bagaimana carannya menyebut dia bukan orang
yang super keren..??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar